Home » » Puisi Islami Tentang Kematian

Puisi Islami Tentang Kematian


Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji hanya bagi-Nya tuhan semesta alam, karena kepada-Nya kita bersyukur atas segala rahmat nikmat yang telah kita dapatkan semenjak kita diciptakan hingga saat ini.
kematian1.jpg Catatan kali ini saya buat untuk mengingatkan kembali diri saya tentang kematian, berdasarkan firman Allah, ''Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati..." (QS. al-Imran: 185) dan ''Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh..." QS. an-Nissa: 78
Sudah jelas bahwa kematian itu pasti dan tiada yang dapat menghalanginya, tidak ada seorangpun dari kita yang mengetahui kapan kematian itu tiba, Detik ini, 1 jam lagi, hari ini, ataukah esok hari, boleh jadi seminggu lagi, sebulan lagi, beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi.
Tidak seorangpun yang dapat mengetahui kapan ia akan mati, karena ini memang rahasia Ilahi.
Haii sobat semuanya, jumpa lagi dengan saya Andriy Konomunenii
Pada pertemuan sebelumnya, tepatnya pada postingan Ucapan Selamat Pagi Untuk Kekasih yang sempat saya postingkan sebelumnya.
Kali ini saya akan mencoba menyajikan beberapa patah kata dengan menyajikan beberapa Puisi Islami
Langsung kita simak aja kata kata yg terangkai dibawah ini.
Selamat membaca ...

Kematianku

Kekasih ....
Suatu ketika aku akan wafat
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
Dan akan segera ku akhiri cerita
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu ...
Bila tiba saat ku pergi ...
Jangan ada derai air mata kedukaan
Karna ratapmu akan patahkan sayapku ..
Kepergiaanku menempuh puncak impian
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini
Hapuslah air matamu ..
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku, Aku tak akan pernah kembali
Dan sungguh tak ingin kembali ..
Biarlah jiwaku tenang berlalu ...
Dalam dekapan hangat sayap malaikat
Merengguk anggur kebebasan semu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku ..
Aku berharap ....
Jasad matiku kau balut dengan senyum
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan
Iringi kepergianku dengan doa
Mungkin itu akan meringankan bebanku ..
Biarlah pusara ini menjadi saksi ....
Bahwa aku pernah mengembara , melintasi lembah mimpi
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
Yang kini tinggal belulang, membujur kaku ditengah sepi ..
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian ..
Mungkin dalam penantian ini
Masih ada celah tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta ..

Di Makamkan Hari Ini

Perlahan, tubuhku ditutup tanah
Perlahan, semua pergi meninggalkanku ..
Masih terdengar jelas langkah- langkah terakhir mereka
Aku sendirian di tempat gelap yang tak pernah terbayang
Sendiri, menunggu keputusan ...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal.
Apalah lagi sekedar tangan kanan
Kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain.
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka ..
Istriku menangis sangat pedih, aku pun demikian
Anakku menangis tak kalah sedih dan aku juga
Tangan kananku menghibur mereka
Kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan
Tetapi aku tetap sendiri disini, menunggu perhitungan ..
Menyesal sudah tak mungkin
Tobat tak lagi dianggap
Dan maaf pun tak bakal didengar
Aku benar-benar harus sendiri ...
Tuhanku ....
(entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya)
Jika kau beri aku satu lagi kesempatan ..
Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja ..
Aku harus berkeliling, memohon maaf pada mereka yang selama ini telah merasakan zalimku.
Yang selama ini sengsara karena aku ..
Yang tertindas dalam kuasaku ..
Yang selama ini telah aku sakiti hati nya ..
Yang selama ini telah aku bohongi ...
Aku harus kembalikan semua harta kotor ini.
Yang ku kumpulkan dengan wajah gembira ..
Yang ku kuras dari sumber yang tak jelas ..
Yang ku makan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu ..
Tuhan ....
Beri lagi aku beberapa hari milik- Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta
Teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka
Maafkan aku ayah dan ibu ..
Mengapa tak ku sadari betapa besar kasih sayangmu.
Beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku
Untuk sungguh sungguh beramal soleh ..
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka ..
Begitu sesal diri ini, karena hari hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan
Kesenangan yg pernah ku raih dulu, tak ada artinya sama sekali
Mengapa ku sia sia kan waktu hidup yg hanya sekali itu ..
Andai ku bisa putar ulang waktu itu ..
Aku di makamkan hari ini ..
Dan semua menjadi tak termaafkan ..
Dan semua menjadi terlambat ..
Dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ...


Nah itulah beberapa Puisi Islami yg dapat saya sajikan pada postingan kali ini.
Semoga bermanfaat dan terima kasih tlah berkunjung ..
Wassalamualaikum Wr.Wb

Artikel Lainnya

Hidup Adalah Ujian

Puisi Islami Tentang Cinta

Puisi Islami Doa untuk Ibu

Puisi Islami Menyentuh Hati

Senandung Rindu & Sederhana

Permintaan yg Singkat & Renungan Hati

Puisi Islami
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Andriy Konomunenii - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger